Husain bin Ali bin Abi Thalib adalah cucu kesayangan Rosulullah. 

Bahkan beliau menyebut Husain adalah bagian dari diri beliau, dan beliau adalah bagian dari diri Husain. 

Siapa yang mencintai Husain, berarti ia telah mencintai Rosulullah, 

dan siapa yag membenci Husain, berarti ia juga telah membenci Rosulullah.

Untuk itu menjadi sebuah tragedi sejarah yang memilukan hati,

ketika cucu kesayangan Rosulullah tersebut harus terbunuh di pertempuran Karbala. 

Sebuah kezhaliman yang seharusnya bisa dihindari, 

jika ambisi kekuasaan dan kesewenang-wenangan tidak menyelimuti hati insan beriman. 

Tragedi Karbala menjadi noktah hitam sejarah yang tak akan mungkin terlupakan sepanjang masa.

Buku ini menyajikan potret perjalanan hidup cucu kesayangan Nabi, Husain bin Ali bin Thalib, 

dimulai dari masa kecilnya sampai akhirnya harus menjemput kesyahidan di pertempuran Karbala. 

Di dalam buku ini juga disajikan beberapa hikmah dari tragedi Karbala, 

dan sekaligus beberapa bantahan terhadap penyimpangan kaum Syiah dalam merespon kejadian di Padang Karbala. 

Sebuah buku bagus yang sangat mencerahkan yang layak Anda baca.